“Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, telah dilakukan seleksi yang ketat berdasarkan kriteria kemampuan, integritas, dan komitmen terhadap nilai-nilai partai,”
ujar Ulum.Senen ( 01/7).
Proses seleksi ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari penjaringan, penyaringan, hingga wawancara mendalam. Bakal calon yang telah ditetapkan dalam tahap pertama ini diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tahapan berikutnya.
Namun, dalam penetapan tahap kedua, masih ada kemungkinan terjadi perubahan bakal calon. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua DPC PKB Nganjuk, yang menyatakan bahwa partai akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja serta respons dari para bakal calon bupati dan wakil bupati yang telah mendapat surat penetapan tahap pertama dari DPP PKB.
“Penetapan tahap pertama ini bukan final. Jika ditemukan calon yang lebih layak atau ada perubahan situasi politik.Tapi, kami yakin penetapan pertama juga sebagai penetapan final,” jelas Ulum.
Lebih lanjut Ulum Bustomi menambahkan, keyakinan kami pasangan bakal calon Gus Ibin dan Aushaf, memenuhi kreteria dan kedua memiliki latar belakang yang berbeda, Gus Ibin dengan latar belakang Santri yang juga pengasuh pondok pesantren, sedangkan Aushaf sebagai pengusaha muda.
“Jadi, kedua nya sudah klik, tinggal tancap gas. Partai politik tinggal menggerakan mesin politik, pembentukan relawan dan merapatkan barisan untuk menuju kemenangan di pemlihan Bupati dan wakil Bupati Nganjuk mendatang,”imbuh Ulum.