Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, Coban Sedudo juga menawarkan keindahan alam yang memukau. Dengan ketinggian sekitar 105 meter, air terjun ini memberikan panorama yang luar biasa dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tidak heran jika tempat ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.
Sesepuh adat Abu Syafii menjelaskan, tradisi siraman merupakan tradisi turun temurun dari para leluhur. Peserta siraman dari para pejabat Pemkab Nganjuk mengenakan pakaian adat jawa, sedangkan untuk peserta dari para gadis dan perjaka mengenkan pakaian ala kerajaan serba berwarna kuning ke emasan.
“Prosesinya, sebelumnya melakukan siraman, di lakukan pembacaan doa bersama, setelah larung sesaji di bawah air terjun, baru kemudian semua nya melakukan siraman atau percik kan ke peserta lainnya,” ungkap Syafii.
Meskipun begitu, penting untuk tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar Coban Sedudo. Dengan begitu, tradisi dan keindahan alamnya dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Tradisi siraman di Coban Sedudo Nganjuk bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sementara salah satu pengunjung mengaku senang, karena ke inginannya untuk mengikuti siraman sejak sepuluh tahun lalu, baru bisa ikut serta hari ini.
“Air terjun coban sedudo dipercaya memberikan beragam manfaat bagi siapa saja yang melakukan ritual siraman atau mandi, konon air yang mengalir di coban sedudo dapat membuat awet muda dan memberikan keberuntungan,” ungkap Sukadi.
“Melalui pelestarian tradisi siraman dan pengenalan wisata alam, Kabupaten Nganjuk terus berupaya menjadi destinasi wisata yang menarik dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung.Tradisi siraman menjadi bukti bahwa kekayaan budaya dan keindahan alam dapat bersinergi untuk kemajuan daerah,” pungkas Sukadi.***