Menu

Mode Gelap

News

Kontroversi Proyek Pembangunan PT SAI di Nganjuk, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan dan Ketidakadilan Ekonomi

badge-check


					Kontroversi Proyek Pembangunan PT SAI di Nganjuk, Warga Keluhkan Dampak Lingkungan dan Ketidakadilan Ekonomi Perbesar

Nganjuk | NganjukHits- Proyek pembangunan yang tengah dilakukan oleh PT SAI di belakang pabrik mereka di Kecamatan Gondang, Nganjuk, kini memicu kontroversi yang semakin memanas di kalangan warga setempat.

Keluhan demi keluhan datang dari masyarakat yang khawatir dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan serta ketidakadilan dalam distribusi ekonomi yang dirasakan oleh mereka.

Salah satu masalah utama yang dikeluhkan adalah penggunaan truk pengangkut material proyek yang diduga melanggar aturan tonase yang berlaku.

Warga mengungkapkan, bahwa truk-truk tersebut membawa beban melebihi batas tonase yang ditetapkan, sehingga menyebabkan kerusakan jalan yang semakin parah. Keadaan jalan yang sudah rusak semakin memperburuk kondisi infrastruktur yang ada, dan membuat akses transportasi warga semakin sulit.

Namun, masalah lingkungan tidak hanya terbatas pada kerusakan jalan. Warga juga khawatir akan dampak kesehatan akibat debu tebal yang bertebaran di sekitar lokasi proyek. Mereka mengeluhkan kualitas udara yang tercemar debu, yang menyebabkan ketidaknyamanan serta potensi ancaman terhadap kesehatan jangka panjang mereka.

Selain itu, warga merasa pihak PT SAI kurang melakukan sosialisasi mengenai proyek tersebut. Hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas terkait dengan rencana pembangunan dan dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan. Warga merasa tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, dan tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap proyek ini.

Sandhim, Pengurus GRIB Jaya, menyatakan keprihatinannya atas situasi tersebut. Ia menyoroti ketidakadilan ekonomi yang terjadi akibat keterlibatan pengusaha luar daerah dalam proyek ini.

Kami perihatin, kenapa masyarakat Nganjuk dijadikan penonton saja, padahal banyak personil yang berpotensi dan kemampuannya juga mumpuni,” ujar Sandhim, pada Senin (09/12/2024).

Warga mengeluhkan bahwa mayoritas pekerjaan, seperti jasa urukan dan pengangkutan material, justru diberikan kepada pengusaha luar daerah, bukan pengusaha lokal Nganjuk. Hal ini semakin memperburuk ketimpangan ekonomi antara pengusaha lokal dan luar daerah. Masyarakat setempat merasa terpinggirkan dan tidak mendapat kesempatan untuk memperoleh manfaat ekonomi dari proyek tersebut.

Sandhim juga menyampaikan bahwa pihak perusahaan harus segera merespons keluhan warga agar masalah ini segera diselesaikan.

Jika tidak ada respon dari pemenang tender yang ada di sini, kami akan mengadu ke Kepala Desa setempat. Jika tidak ada respon juga, kami akan mengerahkan massa dari teman-teman GRIB Nganjuk,” tegasnya.

Warga mengharapkan agar pemerintah daerah lebih tegas dalam memastikan bahwa proyek-proyek besar di Nganjuk melibatkan pengusaha dan tenaga kerja lokal, sehingga keuntungan dari pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Mereka juga berharap agar perusahaan segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, agar proyek pembangunan ini memberikan manfaat yang adil bagi masyarakat sekitar.

Dengan begitu, warga berharap agar proyek ini tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, melainkan memberikan dampak positif yang merata bagi perekonomian dan lingkungan di sekitar Kecamatan Gondang, Nganjuk.

 

(Ricko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

PDIP Nganjuk Rayakan HUT ke-52 Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam

11 Januari 2025 - 09:59 WIB

Pencegahan Bullying dan Sadar Hukum di SDN 1 Getas

11 Januari 2025 - 05:07 WIB

Polres Nganjuk Bekuk Tiga Tersangka Peredaran Narkotika Jenis Sabu dan Pil Dobel L

11 Januari 2025 - 04:49 WIB

Mayat Pria Ditemukan Tenggelam Di Bendungan Jombok Nganjuk

9 Januari 2025 - 10:17 WIB

Polsek Bagor Gerebek Lokasi Perjudian Sabung Ayam di Sugihwaras

9 Januari 2025 - 08:25 WIB

Trending di News